Rangkaian komparator inverting dengan Vref = 0 terdiri dari sebuah komparator, biasanya berbasis pada penguat operasional, yang membandingkan tegangan inputnya dengan referensi tetap sebesar 0 volt. Ketika tegangan input melebihi 0 volt, output komparator akan ditarik ke level rendah, biasanya mendekati 0 volt. Namun, ketika tegangan inputnya kurang dari 0 volt, output akan ditarik ke level tinggi, mendekati tegangan pasokan positif. Hal ini membuatnya berguna untuk mendeteksi sinyal AC atau DC yang melampaui 0 volt, atau untuk aplikasi sensor arus atau tegangan di mana perubahan tegangan melewati nilai nol menjadi sinyal yang relevan. Komparator inverting dengan Vref 0 dapat diimplementasikan dengan berbagai metode, termasuk menggunakan konfigurasi penguat operasional tertentu dan jaringan resistansi untuk menetapkan level referensi.
- Mengetahui prinsip kerja rangkaian detektor inverting dengan vref=0.
- Mengetahui
komponen yang digunakan dalam membuat rangkaian pengaplikasian opamp
yaitu alat pendeteksi benda hilang jenis logam menggunakan sensor
magnet, sensor infrared, dan sensor suara
- Mengetahui bentuk rangkaian dan mensimulasikan pengaplikasian opamp pada software proteus.
1. Voltmeter
Voltmeter
adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan besaran tegangan
listrik pada suatu elektronika atau rangkaian listrik dalam besaran
tertentu. Voltmeter dipasang secara paralel pada ujung-ujung hambatan
yang diukur beda potensialnya.
2. Baterai
Baterai
merupakan sebuah sel listrik yang memiliki proses elektrokimia yang
reversible dengan tingkat keefisiensian yang tinggi. Proses elektrokimia
adalah proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik yang
terjadi pada saat proses pengosongan baterai serta proses pengubahan
energi listrik menjadi energi kimia yang terjadi pada saat proses
pengisian baterai.
3. Power Supply
Berfungsi sebagai sumber daya bagi sensor ataupun rangkaian, dengan spesifikasi :
Input voltage: 5V-12V
Output voltage: 5V
Output Current: MAX 3A
Output power:15W
conversion efficiency: 96%
Resistor
adalah komponen yang berfungsi untuk mengendalikan arus listrik dengan
memberikan hambatan terhadap aliran arus dalam suatu rangkaian
elektronika.
Cara membaca kode warna pada resistor :
Tabel kode warna :
Dioda
adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor yang fungsinya mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus
searah (DC).
6. Transistor
Transistor
adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi
seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, dan modulator.
7. Operational Amplifier
Operatinal
amplifier atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat
elektronika dengan sambatan arus searah yang memiliki bati (faktor
penguatan) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat
operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang
paling banyak digunakan adalah seri 741. Penguat operasional adalah
perangkat yang sangat efisien dan serba guna. Contoh penggunaan penguat
operasional adalah untuk operasi matematika sederhana seperti
penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga
dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator
dengan distorsi rendah.
8. Sensor Infrared
Sensor
infrared berfungsi untuk mendeteksi jarak benda dari sensor dengan
memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya.
Spesifikasi Sensor Infrared
Grafik respon Sensor Infrared
9. Sensor Magnet
Sensor
magnet adalah sensor yang mudah terpengaruh dan peka terhadap medan
magnet kemudian memberikan perubahan kondisi output. Prinsip kerja
Sensor magnet yaitu akan aktif ketika konduktor mempengaruhi medan
magnet, sehingga magnet tersebut tertolak atau tertarik sesuai dengan
pengaruh konduktor yang diberikan. Disebut juga Relai Buluh adalah Alat
yang akan terpengaruh Medan Magnet dan akan memberikan perubahan kondisi
pada keluaran, seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang
digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan,
asap maupun uap.
Cara Kerja Sensor Magnet
Sensor
ini akan bekerja ketika jenis konduktor berada/mempengaruhi keberadaan
medan magnet sehingga magent dapat tertarik atau tertolak sesuai
pengaruh yang diberikan
10. Sound Sensor
Sensor
suara merupakan module sensor yang mensensing besaran suara untuk
diubah menjadi besaran listrik .Module ini bekerja berdasarkan prinsip
kekuatan gelombang suara yang masuk. Dimana gelombang suara tersebut
mengenai membran sensor, yang berefek pada bergetarnya membran sensor.
Dan pada membran tersebut terdapat kumparan kecil yang dapat
menghasilkan besaran listrik. Kecepatan bergeraknya membran tersebut
juga akan menentukan besar kecilnya daya listrik yang akan dihasilkan.
Spesifikasi dari sensor suara antara lain:
- Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada potensiometer)
- Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi
- Tegangan kerja antara 3.3V – 5V
- Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital output
- Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi
- Sudah terdapat indikator led
Respon frekuensi sound sensor :
Respon frekuensi (frequency response) microphone didefinisikan
sebagai rentang suara (dari frekuensi terendah hingga tertinggi) yang
dapat dihasilkan dan variasinya di antara rentang tersebut.
Pada
grafik diatas dapat disimpulkan bahwa makin tinggi frekuensi maka
semakin tinggi tingkat sensitivitasnya, atau bisa dikatakan berbanding
lurus.
11. Logicstate
Gerbang
Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan
input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan
biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean
sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk
proses berikutnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM5fklTCPi5-1NYDEICJG2i1zyc3uf3Ng_JPuJz4MgwpEy3VS6ON744hvZJgDoV7TC04ETLe4khbbwq2gx0Yz8JZTOY5Y4kCG2pk9rwdPVhjXUIm9lfX-ks7JXlWxmkuzqi3sDcFsld9UkKZ7nuOZOBYOTD5LhaJuZ1FqWV_O_i8Y7-i5-44tQjrAI/s1600/logic%20state.PNG)
Bagian-bagian logicstate :
12. LED
Light
Emmiting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
eletronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGO1EAeq_r5HirvnOMgpR5k6553kkzy2_3sWs0fM_IktzzmQ4mlZo_sE33SdUncvvtR0FkL-AojcZpA3Y-OIpeTH-SnOycX92EMJasnKUSCxV6Mj6FLqAHYasUetRAfExaQej1cr6OMrmPnrZYHyxw4WLmyNlytuVa_8-7bGofApRL5-yQcDoOrsL8/s1600/led.jpg)
Spesifikasi :
- Superior Weather Resistance
- 5mm Round Standard Directivity
- Uv Resistant Eproxy
- Forward Current (If): 30ma
- Forward Voltage (Vf): 1.8v To 2.4v
- Reverse Voltage: 5v
- Operating Temperature: -30℃ To +85℃
- Storage Temperature: -40℃ To +100℃
- Luminous Intensity: 20mcd
Tegangan LED menurut warna yang dihasilkan :
- Infra merah : 1,6 V.
- Merah : 1,8 V – 2,1 V.
- Oranye : 2,2 V.
- Kuning : 2,4 V.
- Hijau : 2,6 V.
- Biru : 3,0 V – 3,5 V.
- Putih : 3,0 – 3,6 V.
- Ultraviolet : 3,5 V.
13. Relay
Relay umumnya adalah tegangan input 5 VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk common dan NO NC umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.
- Konfigurasi pin Relay dihubungkan ke 5V
- GND dihubungkan ke GND
- IN1/Data dihubungkan ke pin 2
Spesifikasi :
14. Motor DC
Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga
dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor
memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC
(Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang
menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor
Listrik DC.
Spesifikasi :
Bagian-bagian motor :
Grafik respon Motor :
15. Ground
Sistem
pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan beda potensial sehingga jika
ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung dibuang ke bumi.
1. Sensor Magnet (Reed Switch)
Sensor
magnet adalah sensor yang mudah terpengaruh dan peka terhadap medan
magnet kemudian memberikan perubahan kondisi output. Prinsip kerja
Sensor magnet yaitu akan aktif ketika konduktor mempengaruhi medan
magnet, sehingga magnet tersebut tertolak atau tertarik sesuai dengan
pengaruh konduktor yang diberikan. Disebut juga Relai Buluh adalah Alat yang akan terpengaruh medan magnet dan
akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran, seperti layaknya
saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet
disekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang
hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap maupun uap.
Cara Kerja Sensor Magnet
Sensor
ini akan bekerja ketika jenis konduktor berada/mempengaruhi keberadaan
medan magnet sehingga magent dapat tertarik atau tertolak sesuai
pengaruh yang diberikan.
2. Sensor Infrared
Infrared
(IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang
dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra
merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam
satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector
Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di
dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Prinsip Kerja Sensor Infrared :
Prinsip kerja infrared
Ketika
pemancar IR memancarkan radiasi, ia mencapai objek dan beberapa radiasi
memantulkan kembali ke penerima IR. Berdasarkan intensitas penerimaan
oleh penerima IR, output dari sensor ditentukan.
Prinsip
kerja rangkaian sensor infrared berdasarkan pada gambar 2. Adalah
ketika cahaya infra merah diterima oleh fototransistor maka basis
fototransistor akan mengubah energi cahaya infra merah menjadi arus
listrik sehingga basis akan berubah seperti saklar (swith closed) atau
fototransistor akan aktif (low) secara sesaat seperti gambar :
Grafik Respon Sensor Infrared :
Grafik
menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk
sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor
yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah
keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin
pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan
dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR
Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin
jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari
IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR
Transmitter.
3. Op-Amp
Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu
dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya
untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi
yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier
sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZSn1qY4TXWB6aiHEacz2hAx9Vgy9NISIOeZNzgpu48_RlQ5EFJWjUfdERNKP8LFz6PwH2Xeu9scgACJzK30zwJHisGp-vwlmP0je7DNulykezWkKUzuf-ZJzurRnLH5Ew9g86_CA3KLQ/w173-h158/2.-opamp-symbol.jpg)
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat operasional) diantaranya adalah :- Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +
- Masukan pembalik (Inverting) –
- Keluaran Vout
- Catu daya positif V+
- Catu daya negatif V-
Karakteristik
Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh
Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik
(Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative
Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.
![Konfigurasi Op-Amp (Closed loop and Open Loop)](https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/01/Konfigurasi-Op-Amp-Closed-loop-and-Open-Loop.jpg?x72740)
4. Generator DC
Generator DC atau generator arus searah (DC) adalah salah satu jenis mesin listrik, dan fungsi utama mesin generator DC adalah mengubah energi mekanik menjadi listrik DC (arus searah). Proses perubahan energi menggunakan prinsip gaya gerak listrik yang diinduksi secara energi.Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :
Dengan
lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksimagnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor
itu. Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :
- harus ada konduktor ( hantaran kawat )
- harus ada medan magnetik
- harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu.
Komutator
berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubung singkatkan kumparan
jangkar. Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan
jangkar. Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut
berputar. Karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul
tegangan bolak balik sinusoidal. Bila kumparan telah berputar setengah
putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga tegangan menjadi nol.
Karena cincin berputar terus, maka celah akan terbuka lagi dan timbul
tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda perputaran
cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang
penuh.
5. Sensor Suara
Sensor Suara adalah
sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi besaran
listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan
cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop,
dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan
gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan
bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran
tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan
kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Rangkaian Detektor Inverting dengan Vref = 0
Rangkaian
detektor inverting dengan tegangan input Vi berupagelombang segitiga
dan tegangan referensi Vref = 0 Volt adalah seperti gambar dibawah :
Dengan menggunakan persamaan (1) maka Vi = V2 dan Vref =V1 sehingga bentuk gelombang tegangan output Vo (Vo = ±Vsaturasi = AoL(V1 - V2) ) yang dihasilkan adalah seperti gambar :
Adapun
kurva karakteristik Input-Ouput (I-O) adalah seperti gambar. Dengan Vi
> 0 (artinya Vi > 65 µ Volt untuk rangkaian detektor dengan ±Vs =
±15 Volt) maka Vo = -Vsat dan sebaliknya bila Vi < 0 (artinya Vi <
-65µVolt untuk rangkaian detektor dengan ±Vs = ±15 Volt) maka Vo =
+Vsat
A. Langkah-Langkah Percobaan
•
Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang
bersangkutan, di ambil dari library proteus
• Letakkan semua alat dan
bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
• Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
• Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
• Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka rangkaian akan berfungsi yang berarti rangkaian bekerja.
B. Prinsip Kerja Sensor Infrared : saat sensor infrared mendeteksi adanya logam, maka logistate akan menjadi 1 dan sensor akan mengeluarkan tegangan dari kaki Vout sebesar 5V kemudian dilanjutkan ke kaki inverting OPAMP, karena disini OPAMP bertindak sebagai detektor inverting dengan Vref=0, maka nilai tegangan pada kaki non-inverting (referensi) akan sama dengan nol. Lalu tegangan Vout dapat dicari dengan rumus V0=AoL(V1 – V2), dimana nilai V1 adalah nilai Vref nya, didapatkan tegangan output, lalu diumpankan ke resistor lalu ke kaki base transistor. Setelah tegangan mencukupi transistor aktif, karena transistor sudah aktif maka arus akan mengalir dari power menuju relay, menuju kaki kolektor, kaki emitor, dan menuju ground. Karena arus telah mengalir ke relay maka switch relay akan tertutup sehingga arus mengalir pada loop yang menyebabkan motor bergerak dan buzzer pun berbunyi
Sensor magnetik : saat sensor magnetik meneteksi adanya logam magnet, maka logistate akan menjadi 1 dan sensor akan mengeluarkan tegangan dari kaki Vout sebesar 5V kemudian dilanjutkan ke kaki inverting OPAMP, karena disini OPAMP bertindak sebagai detektor inverting dengan Vref=0, maka nilai tegangan pada kaki non-inverting (referensi) akan sama dengan nol. Lalu tegangan Vout dapat dicari dengan rumus V0=AoL(V1 – V2), dimana nilai V1 adalah nilai Vref nya, didapatkan tegangan output, lalu diumpankan ke resistor lalu ke kaki base transistor. Setelah tegangan mencukupi transistor aktif, karena transistor sudah aktif maka arus akan mengalir dari power menuju relay, menuju kaki kolektor, kaki emitor, dan menuju ground. Karena arus telah mengalir ke relay maka switch relay akan tertutup sehingga arus mengalir pada loop yang menyebabkan motor bergerak dan buzzer pun berbunyi
Sensor suara : pada saat buzzer tersebut telah mngeluarkan suara, maka sensor sound logistate akan menjadi 1 dan sensor akan mengeluarkan tegangan dari kaki Vout sebesar 5V kemudian dilanjutkan ke kaki inverting OPAMP, karena disini OPAMP bertindak sebagai detektor inverting dengan Vref=0, maka nilai tegangan pada kaki non-inverting (referensi) akan sama dengan nol. Lalu tegangan Vout dapat dicari dengan rumus V0=AoL(V1 – V2), dimana nilai V1 adalah nilai Vref nya, didapatkan tegangan output, lalu diumpankan ke resistor lalu ke kaki base transistor. Setelah tegangan mencukupi transistor aktif, karena transistor sudah aktif maka arus akan mengalir dari power menuju relay, menuju kaki kolektor, kaki emitor, dan menuju ground. Karena arus telah mengalir ke relay maka switch relay akan tertutup sehingga arus mengalir pada loop yang menyebabkan motor bergerak, dan lampu LED biru aktif pertanda bahwa alat tersebut telah mendeteksi adanya logam yang hilang.
C. Rangkaian Simulasi
Gambar Rangkaian Detektor Inverting Dengan Vref = 0
Gambar Rangkaian Aplikasi Op-Amp Dengan Sound Sensor
Gambar Rangkaian Aplikasi Op-Amp Dengan Sensor Magnetik
Gambar Rangkaian Aplikasi Op-Amp Dengan Sensor Infrared
Komentar
Posting Komentar